Tercatat 28 Februari lalu, MMM menawarkan skema ini di harian Jawa Pos. Dalam iklan tersebut, MMM mengiming-imingi imbal hasil 30 persen sebulan bagi anggota yang bergabung. Bahkan, di salah satu stasiun televisi nasional, MMM membuat iklan berseri.
Tak hanya itu, awal Maret 2015, MMM gencar mengajak masyarakat bergabung dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp.
Petinggi MMM di Indonesia, Firdaus Bawazier, mengakui agresif berpromosi untuk membangkitkan kembali MMM yang sempat vakum.
Sekadar mengingatkan, Agustus 2014, banyak dana anggota MMM tersangkut. Saat itu, petinggi MMM mengklaim terpaksa me-restart sistem karena jumlah penerima bantuan/dana alias get help (GH) sangat banyak, tidak sebanding dengan jumlah pemberi dana alias provide help (PH).
Untuk bergabung ke MMM, masyarakat menyetor minimal Rp 100.000. Janji imbal hasil sebulan sebesar 30 persen dari jumlah dana disetor.
Firdaus mengaku, sejauh ini ongkos beriklan mencapai miliaran rupiah. "Uangnya dari setoran anggota," ujarnya, Kamis (26/3/2015). Ia mengklaim, kini ada 5 juta anggota aktif MMM.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono menyatakan telah berkomunikasi dengan Satgas Waspada Investasi. "Kami juga koordinasi dengan Kemkominfo, termasuk media, untuk mencegah iklan-iklan seperti itu," ujarnya.
Menurut dia, OJK terus mengingatkan masyarakat agar berinvestasi secara baik dan tidak tergiur janji keuntungan atau imbal hasil investasi besar. (Dina Farisah) kompas.com
0 Response to "Kabar terbaru MMM Aktif lagi Maret 2015 hati hati Dana Lenyap"
Posting Komentar