Johann Zarco lahir di Cannes prancis, 16 Juli 1990 adalah seorang pebalap motor Prancis, juara dunia Moto2 dua kali, pada 2015 dan 2016. Ayahnya bernama Yvon Zarco. Johan zarco memiliki tinggi badan 171 cm dan berat 69kg (sumber motogp)
Masa Kecil
Di tempat tinggalnya cannes prancis, rumah Johan Zarco bersebelahan dengan sebuah toko mini moto. Orang tua johan selalu menyewa motor kecil ini untuk dikendarai oleh Johan zarco. Suatu hari pemilik toko melihat bakat yang dimikili oleh Johann Zarco dan menyarankan untuk mendaftar di kejuaran minimoto.
Johan Zarco bertemu dengan pelatih minimoto Laurent Fellon dan menajaknya ke itali ke kejuaran dunia minimoto, dan berhasil menjadi juara dunia minimoto 2 kali pada 2005 dan 2006. Johann zarco sangat dengan dengan pelatihnya, sampai pada helmnya ada sebuah foto Laurent Fellon.
Awal Karir
Pada tahun 2007 ia keluar sebagai juara di ajang Red Bull Rookies, dengan memenangkan empat balapan nai podium pertama dan naik podium tujuh kali dari total delapan balapan. Pada tanggal 22 Juni 2008, ia menjadi rider Tim Gabrielli, ia memenangkan perlombaan di Italian 125 Sport Cup di Vallelunga, sebelum melakukan debutnya pada tahun berikutnya di kejuaraan dunia motogp.
Kelas 125
Pada tahun 2009 ia melakukan debut membalap di kelas 125 kejuaraan dunia motogp (sekarang moto3) dengan motor Aprilia RS 125 R dari WTR San Marino Team, dengan hasil terbaik mendapatkan tempat keenam di mugello Italia dan menyelesaikan seluruh musim di tempat ke-20 dengan total 32,5 poin.
Di akhir musim dia juga mengikuti dua balapan CEV terakhir, kejuaraan Spanyol, di Jerez dan Valencia, masih dengan tim WTR San Marino, tetapi menggunakan nomor 6. Dia mengakhiri kejuaraan Spanyol CEV di tempat ke-8 dengan podium 1 (di Jerez) dan tempat kedua di balapan berikutnya. Pada 2010 masih dengan tim yang sama. Hasil terbaiknya adalah tempat keenam di Jerman dan mengakhiri musim di tempat ke-11 dengan 77 poin. Pada tahun 2011 ia pindah ke tim Avant-AirAsia-Ajo menggunakan motor Derbi, dengan rekan setimnya Efrén Vázquez. Ia meraih kemenangan pertamanya pada moto3 seri Jepang, lima kali tempat runner up (Inggris Raya, Italia, Jerman, Republik Ceko dan San Marino), empat tempat kali posisi 3 (Spanyol, Portugal, Australia dan Australia) dan mencetak empat kali pole position yakni (Italia, San Marino, Jepang dan Australia) dan mengakhiri musim sebagai runner up dengan total 262 poin.
Moto2
Pada tahun 2012 ia naik ke kelas Moto2, drekrut oleh tim JiR menggunakan TSR 6. Hasil terbaiknya adalah tempat keempat di Portugal dan mengakhiri musim di tempat ke-10 dengan 95 poin. Pada tahun 2013 ia pindah ke tim Came Iodaracing Project, mengendarai Suter MMX2. Dia berhasil meraih podium 3 tiga kali di (Italia dan Valencia) dan mengakhiri musim di tempat ke-9 dengan 141 poin. Pada tahun 2014 ia pindah ke tim Air Asia Caterham, mengendarai Caterham Suter; rekan setimnya adalah Josh Herrin. Dia naik podium 3 empat kali di (Catalonia, San Marino, Aragon dan Valencia) dan podium 1 di silverstone Inggris dan mengakhiri musim di posisi ke-6 dengan total 146 poin.
Pada tahun 2015 ia pindah ke tim Ajo Motorsport dengan mengendarai Kalex Moto2. Delapan kemenangan podium pertama (Argentina, Catalonia, Belanda, Republik Ceko, Inggris, San Marino, Jepang dan Malaysia), lima tempat kedua (Amerika, Spanyol, Italia, Jerman dan Indianapolis) dan tujuh pole position (Argentina, Catalonia, Belanda, Jerman, Republik Ceko, San Marino dan Jepang). Menjelang GP Jepang, karena telah unggul poin dari Tito Rabat, dia secara otomatis memenangkan Kejuaraan Dunia Moto2.
Pada 2016 ia tetap di Moto2, di tim yang sama dan dengan motor yang sama seperti pada 2015. Ia mendapat tujuh kemenangan podium pertama (Argentina, Italia, Catalonia, Jerman, Austria, Malaysia, dan Valencia), dua tempat kedua (Belanda dan Jepang), tempat ketiga di Grand Prix Amerika, tujuh posisi pole (Catalonia, Austria, Republik Ceko, San Marino, Jepang, Malaysia dan Valencia) dan 276 poin kejuaraan. Di Malaysia ia mempertahankan gelar juara 1 kelas Moto2 dan menjadi pembalap pertama yang memenangkan kejuaraan dua kali di kategori tersebut. Dia juga menjadi pembalap Prancis pertama yang memenangkan lebih dari satu kejuaraan di kejuaraan dunia.
MotoGP
Ia naik kelas ke MotoGP di musim 2017 direkrut oleh tim Monster Yamaha Tech 3 dengan rekan setim Jonas Folger dari Jerman, juga dari Moto2. Ia mendapat dua kali podium 2 di (Perancis dan Valencia) dan tempat ketiga di Malaysia. Di Belanda dan Jepang ia mendapat pole position. Dia menutup musim di tempat ke-6 dengan 174 poin. Pada 2018 ia tetap berada di tim yang sama, bersama rekan setimnya Hafizh Syahrin. Dia mendapat dua tempat kedua (Argentina dan Spanyol), tempat ketiga (di Malaysia seperti tahun sebelumnya) dan dua pole position di Qatar dan Prancis dan mengakhiri musim di tempat ke-6 dengan 158 poin.
Untuk musim 2019 ia pindah ke tim KTM; rekan setimnya adalah Pol Espargaro. Setelah separuh musim dengan hasil kurang memuaskan, pada 12 Agustus Zarco keluar dari KTM, namun tetap membalap dengan tim ini sampai musim selesai. Namun, menjelang GP Aragon, KTM mengeluarkan Zarco lebih awal, menggantikannya dengan pembalap penguji Mika Kallio. Dia langsung pindah Tim LCR Honda mulai dari GP Australia menggantikan posisi Takaaki Nakagami yg cidera pada saat itu. Skor ahir 30 poin, dengan hasil terbaik posisi 10.
Pada tahun 2020 ia membalap dengan Ducati Desmosedici dari tim Avintia Racing; rekan setimnya adalah Esteve Rabat. Pada 9 Agustus, meski mendapat long lap penalti, ia meraih posisi ketiga di GP Republik Ceko setelah start dari posisi terdepan. Dia mengakhiri musim di tempat ke-13 dengan 77 poin.
Pada tahun 2021 dia membalap dengan tim Ducati dari Pramac Racing; rekan setimnya adalah Jorge Martín. Dia mendapat empat tempat podium dua di (Qatar, Doha, Prancis dan Catalonia) dan posisi pole di Jerman. Dia menutup musim di posisi kelima dengan 173 poin.
Moto2 Johann Zarco
0 Response to "Johann Zarco Pembalap MotoGP"
Posting Komentar