Indonesia mengalami kemunduran
DI negara maju, teknologi yang menudahkan manusia biasanya didukung untuk berkembang. Tapi di indonesia, sudah ada teknologi yang memudahkan konsumen, dan demi kemajuan bersama, malah dilarang dan dihanguskan. ALasan pemerintah karena mobil angkutan gran dan uber menggunakan plat hitam dan uu belum ada di indonesia. Kalau demikian alsanya harusnya tinggal di bikin UU nya kan beres. Itu kan fungsi anggota DPR. wakil rakyat. menyuarakan suara rakyat. Dan, suara rakyat kalau di polling, 99 persen akan memilik aplikasi uber taksi dan grab taksi untuk terus bisa berjalan seperti biasa.
Tapi, nyatanya pemerintah tetap memblokir teknologi startup ini dari indonesia. Pertanyaanya, jadi suara siaapa yang didengar pemerintah indonesia? suara rakyat? iya sih, mungkin maksudnya segelintir rakyat. yakni sopir taksi dan sopir angkot. Dan mengabaikan suara rakyat kbanyakan yakni konsumen.
Keunggulan grab car dan taksi uber
(dari detik.com)
Perusahaan taksi boleh saja berkeluh kesah tentang keberadaan layanan jasa angkutan berbasis aplikasi. Tapi yang namanya teknologi dan kemajuan zaman tak bisa dibendung. Apalagi masyarakat sudah menjatuhkan pilihan.
Sejumlah alasan memang dikemukakan para sopir taksi ini. Mulai dari berbagai perizinan KIR sampai SIM hingga pelat kuning membuat mereka tak bisa perang harga dengan pelat hitam yang tak repot dengan aneka perizinan.
SOPIR TAKSI demo tuntut uber dan grab car ditutup (foto:detik.com)
Tapi lebih dari soal izin itu, para armada taksi juga mesti introspeksi diri. Para pengguna layanan aplikasi teknologi memberikan kemudahan.
"Mereka pakai kartu kredit, jadi proses pembayaran murah. Juga cuma lewat HP saja bisa pesan," jelas Ahmad salah satu konsumen penggunan layanan jasa angkutan berbasis aplikasi yang ditemui di Jakarta, Senin (15/3/2016).
Tak hanya soal harga yang murah. Kenyamanan juga secara umum lebih baik, utamannya soal kendaraan.
Sedang menurut pengguna lainnya Heri, salah satu alasan dia dan istrinya kini memilih jasa taksi aplikasi soal uang kembalian.
"Kalau pakai taksi aplikasi bayarnya kartu kredit jelas dipotongnya langsung. Kalau pakai taksi biasa, uang kembalian suka dibilang nggak ada, atau bilanglah nggak ada receh," tutur Heri.
Sejumlah alasan yang dikemukakan pengguna ini tentu bisa menjadi pertimbangan bagi para armada taksi. Karena bagaimanapun konsumen adalah raja.
0 Response to "Taksi Uber dan Grab Car resmi DiBLOKIR, indonesia mengalami Kemunduran"
Posting Komentar