Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di akhir Agustus 2016 adalah US$ 258,52 miliar, naik dari posisi akhir Juli 2016 yang sebesar US$ 200,73 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir Agustus 2016, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.684,28 triliun, naik dari akhir Juli 2016 yang sebesar Rp 2.628,34 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 754,01 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 731,48 triliun.
Demikian dikutip detikFinance, dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (21/9/2016).
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)
Pertanyaanya, siapa yang menikmati hutang tersebut? tentu saja pemerintah yang punya otak cemerlang yang kuat loby kong kalikong proyek diatas sana. Faktanya, rakyat miskin meningkat. Fasilitas umum masih semerawut.
sumber: http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3302704/utang-pemerintah-ri-rp-3438-t-naik-rp-78-t-dalam-sebulan
0 Response to "Utang Indonesia per Agustus 2016 Bengkak, Pejabat Kaya Raya Rakyat Semakin Sengsara"
Posting Komentar