Kenapa hal ini bisa terjadi, mengapa ada perbedaan posisi lalu lintas berkendara di seluruh dunia. Dan kenapa indonesia memilih posisi berkendara di sebelah kiri?
Perhatikan, jangan sampai kebolak-balik! posisi mengemudi di sebelah kiri berarti stirnya di sebelah kanan. Indonesia australia, sebagian kecil negara asia dan afrika selatan menggunakan sistem kemudi ini. Sedangkan posisi mengemudi di sebelah kanan dan stir di sebelah kiri mayoritas dianut negara eropa dan amerika. Secara persentasi, posisi mengemudi di sebelah kanan dan stir sebelah kiri masih lebih banyak ketimbang posisi sebaliknya.
Wagon pengemudi sebelah kiri:
Sementara itu Inggris masih tetap menggunakan peraturan mengemudi di sisi kiri jalan. Hal ini diakibatkan karena wagon besar tak bisa dikemudikan di jalanan London yang sempit, dan Napoleon tak bisa menundukkan Inggris.
sado pengemudi sebalah kanan:
Jaman Kemerdekaan:
Lalu mengapa Indonesia tidak ikut berubah? Sebab pada saat itu pengaruh Jepang sudah masuk ke Indonesia saat negara kita dijajah oleh Jepang. Hal tersebut juga didukung hingga saat ini, mobil yang beredar di pasaran Indonesia adalah mobil buatan Jepang yang notabene left-driving country.
Jaman Kemerdekaan:
Selain itu, posisi Indonesia “terjepit” oleh negara-negara commonwealth (persemakmuran) seperti Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada UK yang menganut left-driving countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang
Perhatikan, jangan sampai kebolak-balik! posisi mengemudi di sebelah kiri berarti stirnya di sebelah kanan. Indonesia australia, sebagian kecil negara asia dan afrika selatan menggunakan sistem kemudi ini. Sedangkan posisi mengemudi di sebelah kanan dan stir di sebelah kiri mayoritas dianut negara eropa dan amerika. Secara persentasi, posisi mengemudi di sebelah kanan dan stir sebelah kiri masih lebih banyak ketimbang posisi sebaliknya.
Sejarah Penggunaan Jalur Kiri
Beberapa abad lalu, sebenarnya orang-orang menggunakan jalan raya di jalur sebelah kiri. Menurut Charles Anderson dalam buku berjudul Puzzles and Essays from the Exchange Essays, prajurit Yunani kuno, Mesir kuno, dan Romawi ketika berjalan selalu memilih jalur kiri. Kebiasaan pada zaman Sebelum Masehi tersebut berlanjut hingga abad pertengahan, ketika sebagian besar pengguna jalan adalah kaum kesatria feodal serta orang-orang yang bersenjata di Eropa.
Para kesatria Eropa (terutama Inggris) biasa menggunakan jalur kiri karena sebagian besar dari mereka terbiasa menggunakan tangan kanan. Penggunaan jalur kiri dirasa menguntungkan bagi mereka ketika menghadapi serangan di jalan karena tangan kanan mereka mampu mencabut pedang dan menyerang musuh yang berada di sebelah kanan mereka. Umumnya negara-negara koloni Inggrisakan mengikuti sistem lalu lintas sisi kiri karena kebiasaan yang dibawa oleh orang Inggris.
Revolusi Perancis:
Napoleon Bonaparte:
Pada tahun yang sama, kusir di Prancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan menggunakan sado besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Sado ini tidak memiliki kursi pengemudi, melainkan kusir duduk di bagian belakang sebelah kiri kuda, sehingga dia dapat menjaga tangan kanannya untuk bebas mencambuk kuda.
Sado:
Secara alamiah, kusir yang duduk di sebelah kiri tersebut ingin semua orang melewati sisi kirinya, agar ia bisa melihat ke bawah dan memastikan bahwa tidak ada orang yang celaka karena roda sadonya. Makanya, kendaraan di sana tetap di sisi kanan jalan, yang secara otomatis alat setir berada di sebelah kiri.
Kemudi Sado Sebelah kiri:
Para kesatria Eropa (terutama Inggris) biasa menggunakan jalur kiri karena sebagian besar dari mereka terbiasa menggunakan tangan kanan. Penggunaan jalur kiri dirasa menguntungkan bagi mereka ketika menghadapi serangan di jalan karena tangan kanan mereka mampu mencabut pedang dan menyerang musuh yang berada di sebelah kanan mereka. Umumnya negara-negara koloni Inggrisakan mengikuti sistem lalu lintas sisi kiri karena kebiasaan yang dibawa oleh orang Inggris.
Sejarah Penggunaan Jalur Kanan
Kebiasaan penggunaan jalur kiri mulai kehilangan dominasinya di Eropa pasca meletusnya Revolusi Perancis yang dimulai pada tahun 1789. Sebelum revolusi, para bangsawan di Perancis menggunakan jalur kiri dan memaksa rakyat jelata menggunakan jalur kanan. Namun perubahan kondisi sosial yang radikal pasca revolusi menyebabkan para bangsawan turut menggunakan jalur kanan untuk membaur dengan rakyat jelata. Penggunaan jalur kanan di Perancis mulai disahkan pada tahun 1794 oleh Napoleon Bonaparte.Revolusi Perancis:
Napoleon Bonaparte:
Pada tahun yang sama, kusir di Prancis dan Amerika Serikat memulai pengangkutan produk pertanian dengan menggunakan sado besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Sado ini tidak memiliki kursi pengemudi, melainkan kusir duduk di bagian belakang sebelah kiri kuda, sehingga dia dapat menjaga tangan kanannya untuk bebas mencambuk kuda.
Sado:
Secara alamiah, kusir yang duduk di sebelah kiri tersebut ingin semua orang melewati sisi kirinya, agar ia bisa melihat ke bawah dan memastikan bahwa tidak ada orang yang celaka karena roda sadonya. Makanya, kendaraan di sana tetap di sisi kanan jalan, yang secara otomatis alat setir berada di sebelah kiri.
Kemudi Sado Sebelah kiri:
Wagon pengemudi sebelah kiri:
Sementara itu Inggris masih tetap menggunakan peraturan mengemudi di sisi kiri jalan. Hal ini diakibatkan karena wagon besar tak bisa dikemudikan di jalanan London yang sempit, dan Napoleon tak bisa menundukkan Inggris.
sado pengemudi sebalah kanan:
Sejarah Indonesia Menggunakan Jalur Kiri
Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara memang kebanyakan menggunakan setir kanan karena dulunya negara-negara tersebut adalah jajahan Inggris. Belanda sendiri yang menjajah Indonesia pada awalnya menggunakan setir kanan, sehingga Indonesia pun menggunakan setir kanan. Namun sejak Belanda dikalahkan oleh Prancis maka, cara mengemudi pun berubah menjadi setir kiri.Jaman Kemerdekaan:
Lalu mengapa Indonesia tidak ikut berubah? Sebab pada saat itu pengaruh Jepang sudah masuk ke Indonesia saat negara kita dijajah oleh Jepang. Hal tersebut juga didukung hingga saat ini, mobil yang beredar di pasaran Indonesia adalah mobil buatan Jepang yang notabene left-driving country.
Jaman Kemerdekaan:
Selain itu, posisi Indonesia “terjepit” oleh negara-negara commonwealth (persemakmuran) seperti Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada UK yang menganut left-driving countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang
dari berbagai sumber
0 Response to "Daftar Negara dengan Setir Kiri dan Kanan dan sejarahnya"
Posting Komentar