Keberadaan Harun Masiku hingga kini masih menjadi pertanyaan sebab dia bagaikan hilang ditelan bumi. Harun Masiku resmi mengehilang dan menempati daftar pencarian orang (DPO) alias buron sejak 6 Januari 2020. Tepat dua hari sebelum KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Wahyu setiawan.
Menghilangnya harun masiku menjadi sorotan publik, sebab tokok satu ini adalah eks calon legislatif dari partai berkuasa di indonesia yakni PDI Perjuangan. Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi).
Perkara suap ini bermula ketika caleg PDIP dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas meninggal. Nazarudin memperoleh suara terbanyak di Dapil itu. Namun, karena dia meninggal, KPU memutuskan mengalihkan suara yang diperoleh Nazarudin kepada Riezky Aprilia, caleg PDIP dengan perolehan suara terbanyak kedua di Dapil I Sumatera Selatan.
Akan tetapi, Rapat Pleno PDIP menginginkan agar Harun Masiku yang dipilih menggantikan Nazarudin. PDIP sempat mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung dan menyurati KPU agar melantik Harun Masiku. KPU berkukuh dengan keputusannya melantik Riezky. Suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut.
KPK melakukan OTT pada delapan orang yang terlibat dalam tindakan suap menyuap ini, beberapa berhasil diamankan diantaranya eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri, namun Harun Masiku lolos dalam operasi senyap itu. Siapakah dalang dibalik lolos dan kaburnya harun masiku?
1. Lahir di Jakarta
Harun Masiku, SH lahir di Jakarta pada 21 Maret 1971. Dari Ibu kandung Harun bernama Elisabeth Liling. Sedangkan ayahnya bernama Johannes Masiku. Ayahnya adalah seorang mantan hakim di makassar. Kedua orang tuanya sudah meninggal. Istri Harun, bernama Hilda yang tinggal di Perumahan Bajeng Permai juga mengaku tidak tahu dengan keberadaan suaminya
2. Pendidikan
Meski lahir di Jakarta, Harun menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di Watapone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kemudian Harun Masiku melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 1989 dan lulus tahun 1994. Harun Masiku sebelum banting setir menjadi caleg adalah seorang pengacara.
3. Pernah Sekolah di Inggris
Berlatar belakang lulusan hukum. Harun Masiku pernah melanjutkan sekolah ke Inggris tepatnya di University of Warwick United Kingdom Jurusan Hukum Ekonomi Internasional. Ia bersekolah di inggris karena mendapat beasiswa Ratu inggris. Oleh karena prestasi itu PDI merasa harun pantas menjadi caleg andalan.
4. Karier
Harun Masiku pernah meraih British Chevening Award di tahun 1998 dan menjabat sebagai Ketua Persatuan Pelajar Indonesia United Kingdom West Midland pada 1998-1999.
Sepulangnya dari Inggris, ia bekerja sebagai pengacara di sejumlah kantor hukum dan pernah juga menjadi ahli anggota Komisi III DPR tahun 2011.
5. Mantan Anggota Partai Demokrat
Pada tahun 2009, Harun pernah menjadi Tim Sukses Pemenangan Pemilu dan Pilpres Partai Demokrat Sulawesi Tengah untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Ia juga pernah menjadi caleg partai Demokrat dan Harun Masiku juga pernah menjadi Tenaga Ahli Komisi III DPR pada tahun 2011.
6. Hijrah ke PDIP
Pada Pileg 2019, Harun Masiku pindah dari Partai Demokrat ke PDIP. Setelah Nazaruddin Kemas meninggal dunia, terjadi kekosongan kursi PDIP di DPR sehingga harus ada penggantinya sesuai dengan ketentuan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPR.
7. Agama Harun Masiku
Dari sebuah sidang perceraian, agama harun masiku terbongkar ke publik. Harun masiku pernah menikahi seorang perempuan bernama Hildawati. Juli 2020, sang istri mengajukan gugatan cerai. Dari persidangan diketahui keduanya menganut agama yang berbeda. Harun beragama Kristen Protestan sedangkan Hildawati beragama Islam.
0 Response to "Biodata Harun Masiku: Agama, Pendidikan, Karir, Kisah Korupsi"
Posting Komentar